kita melihat di media massa atau di media elektronik orang-orang yang haus kekuasaan dan haus jabatan berorasi, ada yang menjadi caleg tingkat kabupaten, propinsi, bahkan pusat. juga kita lihat beberapa dari anak bangsa kita, ingin maju menjadi pemimpin negara. dengan dalih demi rakyat, mereka mengobral janji-janji. mulai dari kesehatan gratis, sekolah gratis, menjanjikan lapangan pekerjaan, termasuk ingin membuat rakyat tidak kelaparan.
semua hanya janji dan isapan jempol belaka, karena begitu sudah duduk di kursi empuk dan ruangan ber-AC, mereka lupa dengan janji mereka ketika mereka masih menjadi calon. boro-boro berpikir untuk rakyat, mereka lebih berkonsentrasi mencari jalan bagaimana bisa mendapatkan uang untuk pengganti dana yang mereka keluarkan ketika mereka masih menjadi calon, karena notabenenya mereka menggunakan uang untuk mempermudah menarik simpati rakyat.
belum lama penulis mendengar crita dari tetangga sebelah, bahwa mertua temannya sekarang jadi CAMAT dan untuk sebuah jabatan tsb. mertua temannya teman penulis harus merogoh kocek sebasar 100 juta, waoo....... nominal yang fantastis. lantas pertanyaannya, bisakah uang sebesar itu bisa kembali kalau hanya mengandalkan gaji pegawai negeri golongan IV, ironis khan.....? jawabnya, ya.... GITULAH !
Minggu, 18 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar